Suasana kelas yang biasanya didominasi oleh catatan kapur di papan tulis kini berubah total di SMA Negeri 4 Sintang. Pada pertengahan Mei 2025, ruang kelas X sekolah ini berubah menjadi galeri kreatif digital, di mana layar-laptop para siswa dipenuhi dengan desain poster warna-warni yang dibuat menggunakan aplikasi Canva. Transformasi ini bukan sekadar perubahan medium, melainkan revolusi cara belajar yang menyatukan teknologi, seni, dan pendidikan.
Pembelajaran Abad 21 yang Menyenangkan
Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 4 Sintang, Ibu Dewi Sartika, S.Pd., menjelaskan latar belakang inisiatif ini:
“Kami ingin keluar dari metode konvensional. Canva memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan pemahaman mereka melalui visual, bukan hanya tulisan.”
Proyek pertama yang diberikan adalah membuat poster digital tentang materi tokoh-tokoh sastra Indonesia. Hasilnya luar biasa – dari 32 siswa di kelas X-3, tercipta 32 interpretasi visual yang unik tentang Chairil Anwar, Pramoedya Ananta Toer, hingga Sapardi Djoko Damono.
Keunggulan Pembelajaran dengan Canva
1. Memvisualisasikan Konsep Abstrak
Materi sastra yang sering dianggap abstrak menjadi konkret ketika divisualisasikan. Seorang siswa, Rendra, membuat poster metaforis tentang “Aku” karya Chairil Anwar dengan gambar lilin yang tetap menyala di tengah badai.
2. Mengasah Kreativitas dan Critical Thinking
“Tidak ada desain yang salah,” ujar Pak Andi, guru TIK yang mendampingi proyek ini. “Setiap pilihan warna, font, dan layout mencerminkan pemahaman mereka terhadap materi.”
3. Keterampilan Digital yang Relevan
Di era digital, kemampuan membuat konten visual menjadi kompetensi penting. Canva memberikan pondasi desain grafis dasar yang berguna untuk masa depan siswa.
Dampak Positif bagi Siswa
Meningkatnya Engagement
“Biasanya kalau mencatat di buku banyak yang mengantuk. Sekarang malah rebutan mau presentasi desainnya,” cerita Wulan, ketua kelas X-3.
Pemahaman yang Lebih Mendalam
Menurut survei internal, 78% siswa mengaku lebih mudah mengingat materi setelah membuat visualisasinya.
Pengakuan Bakat Terpendam
Banyak siswa yang tidak percaya diri dalam menulis ternyata menunjukkan bakat desain yang luar biasa.
Tantangan dan Solusi
Keterbatasan Perangkat
Tidak semua siswa memiliki laptop pribadi. Solusinya, sekolah menyediakan laboratorium komputer dan mengatur kerja berkelompok.
Kuota Internet
Untuk menghemat data, guru menyiapkan template dasar yang bisa diunduh sekali dan diedit offline.
Kurva Belajar
Beberapa guru awalnya kesulitan menggunakan Canva. Solusinya, pelatihan singkat diadakan oleh siswa yang sudah mahir.
Masa Depan Pembelajaran Visual di SMA Negeri 4 Sintang
Proyek Canva ini akan dikembangkan lebih lanjut dengan:
-
Lomba desain poster antar kelas
-
Pameran karya digital di hari open school
-
Kolaborasi dengan mata pelajaran lain seperti sejarah dan sains
Kepala Sekolah, Drs. H. Ahmad Fauzi, M.Pd., berkomitmen untuk mengembangkan pendekatan ini:
“Ini baru awal. Tahun depan kami ingin terapkan di lebih banyak mata pelajaran dan kelas.”
BACA JUGA : Beasiswa ke Tiongkok 2025 Dibuka, Terbuka untuk Semua Jurusan
Inspirasi bagi Sekolah Lain
Pengalaman SMA Negeri 4 Sintang membuktikan bahwa inovasi pendidikan tidak harus mahal. Dengan aplikasi gratis seperti Canva dan kemauan untuk berubah, pembelajaran bisa menjadi lebih hidup dan bermakna.
“Yang kami butuhkan hanyalah keberanian untuk mencoba sesuatu yang berbeda,” tutup Ibu Dewi sambil memperlihatkan puluhan desain siswa yang akan dipajang di lorong sekolah.
Revolusi pembelajaran visual ini tidak hanya tentang membuat poster yang indah, tetapi tentang membuka mata siswa bahwa belajar bisa menyenangkan, kreatif, dan relevan dengan dunia di luar kelas. Siapa sangka, sebuah aplikasi desain sederhana bisa menyulut semangat belajar puluhan remaja di Sintang?